Jumat, 21 Januari 2011

MANUSIA DAN PERADABAN

Manusia merupakan makhluk yang mempunyai akal, jasmani dan rohani. Melalui akalnya manusia dituntut untuk berfikir menggunakan akalnya untuk menciptakan sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Melalui jasmaninya manusia dituntut untuk menggunakan fisik / jasmaninya melakukan sesuatu yang sesuai dengan fungsinya dan tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dan melalui rohaninya manusia dituntut untuk senantiasa dapat mengolah rohaninya yaitu dengan cara beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.
Antara manusia dan peradaban mempunyai hubungan yang sangat erat karena diantara keduanya saling mendukung untuk menciptakan suatu kehidupan yang sesuai kodratnya. Suatu peradaban timbul karena ada yang menciptakannya yaitu diantaranya ada faktor manusianya yang melaksanakan peradaban tersebut. 
Suatu peradaban mempunyai wujud, tahapan  dan dapat berevolusi / berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Dari peradaban pula dapat mengakibatkan suatu perubahan pada kehidupan sosial. Perubahan ini dapat diakibatkan karena pengaruh modernisasi yang terjadi di masyarakat.
 Masyarakat yang beradab dapat diartikan sebagai masyarakat yang mempunyai sopan santun dan kebaikan budi pekerti. Ketenangan, kenyamanan, ketentraman, dan kedamaian sebagai makna hakiki manusia beradab dan dalam pengertian lain adalah suatu kombinasi yang ideal antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
Perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis, Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia.

Kamis, 28 Oktober 2010

Latent Social Problem

Definition / Understanding Social Problems and Types / Types of Social Problems In SocietyThu, 24/04/2008 - 12:53 am - godam64
According Soerjono Soekanto social problem is a mismatch between the elements of culture or society, which endanger the lives of social groups. If a clash between elements that exist can cause disruption of social relationships such as shakiness in the lives of a group or community.
Social problems arise due to the striking difference between the values in society with the existing reality. That can be a source of social problems such as the process of social and natural disasters. The existence of social problems in a society defined by the institution that has a special authority such as community leaders, government, social organization, public deliberation, and so forth.
Social problems can be categorized into 4 (four) types of factors, namely, among others:


  1. Economic Factors: Poverty, unemployment, etc..
  2.  Cultural factors: divorce, juvenile delinquency, etc..
  3. Biological factors: infectious diseases, food poisoning, etc..
  4. Psychological factors: neurological disease, an evil cult, and so on.

Sabtu, 23 Oktober 2010

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA

EMPAT MACAM MAKHLUK :
1. Alam
2. Tumbuhan
3. Binatang
4. Manusia

Perbedaan Manusia dengan makhluk lainnya adalah : manusia mempunyai akal budi yang merupakan kemampuan berpikir manusia sebagai kodrat alami
Budi erasal dari bahasa sanskerta Budh artinya akal,tabiat, perangai, dan akhlak.

Menurut Sutan Takdir Alisyahbana Budi yang mnyebabkan manusia mengembangkan suatu hubungan bermakna dengan alam sekitarnya dengan jalan memberikan penilaian objektif terhadap objek dan kejadian.

Manusia dengan akal budinya mampu memperbaruhi dan mengembangkan sesuatu untuk kepentingan hidup dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup,

Menurut A.Maslow, Kebutuhan hidup manusia dibagi menjadi 5 tingkatan :
  1. Kebutuhan fisiologis ( physiological needs), Kebutuhan primer,dasar dan vital, menyangkut fungsi-fungsi biologis dasar dari manusia : makanan,pakaian, tempat tinggal, kesembuhan ,seks dll.
  2. Kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan ( safety dan security needs) : Bebas dari rasa takut, perlakuan tidak adil, terlindung dari ancaman penyakit, dll.
  3. Kebutuhan Sosial ( Social needs) : Kebutuhan kan dicintai, diakui sebagai anggota kelompok, rasa setia kawan,kerjasama, interaksi, dll.
  4. Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs) : Kebutuhan dihargai kemampuan, kedudukan, jabatan, status, pangkat,dll.
  5. Kebutuhan akan aktualisasi diri ( self actualization) : Kebutuhan untuk memaksimalkan penggunaan potensi-potensi, kemampuan, bakat, kreativitas,ekspresi diri, prestasi,dll.
 MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Budaya berasal dari bahasa sanskerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari Buddhi diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal. Secara umum Budaya merupakan hasil budi dan daya dari manusia.

JJ. Hoeningman membagi kebudyaan dlm 3 wujud :
  1. Gagasan : Kebudayaan yang berbentuk kumpulan, ide, gagasan,nilai,norma, peraturan yang sifatnya abstrak.
  2. Aktivitas (tindakan) :  Wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat., sering disebut sebagai system sosial, yaitu aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu.sifatnya konkret dapat diamati.
  3. Artefak ( karya) : Wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda yang dapat diraba dan dilihat.

7 unsur kebudayaan bersifat universal :
  1. Sistem perlatan dan perlengkapan hidup (teknologi)
  2. Sistm mata pencaharian
  3. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial
  4. Bahasa
  5. Kesenian
  6. Sistem pengetahuan
  7. Sistem religi
ETIKA DAN ESTETIKA BERBUDAYA
1. Etika manusia dalam berbudaya
Etika berasal dari bahasa Yuniani, ethos.
Ada 3 jenis makna etika menurut Bertens :
  1. Etika dlam arti nilai-nilai atau norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok orang dalm mengatur tingkah laku.
  2. Etika dalam arti kumpulan asas atau nilai moral ( kode etik)
  3. Etika dalam arti ilmu atau ajaran tentang baik dan buruk ( filsafat moral)
Kebudyaan merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia. Manusia beretika, akan menghasilkan budaya yang beretika. Etika berbudaya mengandung tuntutan bahwa budaya yang diciptakan harus mengandung niali-nilai etik yang bersifat universal. Meskipun demikian suatu bidaya yang dihasilkan memenuhi nilai-nilai etik atau tidak bergantung dari paham atau ideologi yang diyakini oleh masyarakat.

2. Estetika manusia dalam berbudaya
Estetika dapat dikatakan sebagi teori tentang keindahan atau seni, Estetika berkaitan dengan nilai indah-jelek
Makna keindahan :
a. secara luas, keindahan mengandung ide kebaikan
b. secara sempit, yaitu indah dalam lingkup persepsi penglihatan ( bentuk dan warna)
c. secara estetik murni, menyangkut pengalaman estetik sesorang dalam hubungannya dengan segala ssuatu yang diresapinya melalui indera.

Estetika berifat subyektif,sehingga tidak bisa dipaksakan. Tetapi yang penting adalah menghargai keindahan budaya yang dihasilkan oleh orang lain.

PROBLEMATIKA KEBUDAYAAN
Kebudayaan mengalami dinamika seiring dengan dinamika pergaulan hidup manusia sebagi pemilik kebudayaan, Dinamika Kebudayaan berupa :

1. Pewarisan kebudayaan
Proses pemindahan, penerusan, pemilikan dan pemakaian kebudyaan dari generasi ke generasi secara berkesinambungan

Pewarisan dapt melalui :
  • - enkulturasi (Pembudayaan) : Proses mempelajari dan menyesuaikan pikiran dan sikap individu dengan system norma, adapt dan peraturan hidup dalam kebudyaan
  • - Sosialisasi (Proses pemasyarakatan)
  • Individu menyesuaikan diri dengan individu lain dalam masyarakat.
Masalah dalam Pewarisan Kebudayaan :
a. Sesuai/tidaknya budaya warisan dengan dinamika masyarakat saat sekarang.
b. Penolakan generasi penerima terhadap warisan budaya
c. Munculnya budaya baru yang tidak sesuai dengan budaya warisan.

2. Perubahan kebudayaan
Perubahan yang terjadi sebagai akibat adanya ketidaksesuaian diantara unsure-unsur budaya yang saling berbeda sehingga terjadi keadaan dimana fungsinya tidak sesuai dengan bagi kehidupan.
Contoh : pembangunan , modernisasi
Masalah yang muncul :
a. Perubahan bersifat regress (keminduran)
b. Perubahan melalui revolusi
3. Penyebaran Kebudayaan (difusi)

Proses menyebarnya unsure-unsur kebudayaan dari suatu kelompok ke kelompok lain.
Globalisasi : Penyebaran budaya secara meluas.
Arnold J. Toynbee, dalam Penyebaran budaya dalil tentang radiasi Budaya sebagai berikut :
a. Aspek atau unsur budaya selalu masuk tidak secara keseluruhan, melainkan individual.
b. Kekuatan menembus suatu budaya berbanding terbalik dengan nilainya, makin tinggi aspek budaya, makin sulit diterima.
c. Jika satu unsure budaya masuk, maka akan menarik unsure budaya lain.
d. Unsur budaya yg masuk bisa berbahaya bagi masyarakat yang menerima budaya tersebut.

Masalah dalam difusi :
Hilangnya nilai-nilai budaya local sebagai akibat masukknya budaya asing.
Selain difusi kontak antar kebudayaan bisa berupa :
a. Asimilasi : Peleburan antar kebudayaan yang bertemu, berlangsung lama dan intensif..
b.Akulturasi: kontak antar kebudayaannamumasing-masing masih menunjukkan unsur-unsur budayanya.